Yakin dan Ngoyo

Yakin dan Ngoyo

Ini sedikit cerita tentang sahabat saya jaman kuliah dulu. Pernah satu kamar di pesantren mahasiswa, meskipun hanya satu semester. kita sama sama dari Lamongan dan sama sama kuliah juga dengan bermodalkan nekad.

Jadi sebagai maba untuk bertahan hidup akhirnya kita patungan. kalau tidak salah masing masing dua puluh ribuan. untuk beli kompor dan alat masak bekas buat beli beras 5 kg. Kebetulan saya dari kampung dibawakan ikan asing kering satu kresek. dengan modal segitu bisa untuk bertahan dua bulan.

Sejak jaman itu kawan saya yakin saja suatu saat bisa menjadi “sesuatu”. dibangunlah jaringan pertemanan untuk mencapai cita citanya. dia yakin dan ngoyo untuk meniti karir harus menjadi aktifis. jadi aktifis pun tidak boleh tanggung, jadi kudu totalitas disana. target dia harus menjadi ketua.

Kebetulan saat itu saya sudah menjadi ketua sebuah organisasi pelajar Islam, tingkat Jawa Timur. Namun saya merasa tidak terlalu ngoyo, sehingga karir aktifis saya biasa biasa saja.

Berbeda dengan sahabat saya tersebut. aktiflah dia di organisasi mahasiswa dari tingkat komisariat, hingga menjabat ketua ditingkat wilayah. Karir organisasinya cukup moncer. Naiklah dia ke pentas nasional. menjadi salah satu jajaran ketua pengurus pusat organisasi kepemudaan.

Aktif di tingkat nasional inilah membuka jalan bagi pintu pintu lainnya. Sehingga tidaklah heran, kerja keras, yakin dan ngoyo inilah menghantarkan dia menjadi “sesuatu” ditingkat nasional.

Ibarat peta jalan, pijakan pijakan yang dilakukannya cukup jelas. yakin dan ngoyonya bukan tanpa tujuan, melainkan untuk meraih milestone demi milestone untuk berkarier di tingkat nasional.

****

Dalam bidang apapun, mau jadi wirausaha, profesional ataupun menjadi karyawan pun seringkali kita kehilangan fokus dan tujuan. Sehingga menyebabkan kurangnya ngoyo dalam meraih cita-cita tersebut.Bila hal tersebut terjadi pada diri kita, maka sudah saatnya kembali mengingatkan diri apa yang sebenarnya ingin dicapai.

Fokus dalam tujuan adalah penyemangat kembali dikala penat dan lelah. sumber motivasi itu bisa berasal dari keluara, cita cita mimpi ataupun target yang ingin dicapai. Boleh jadi dalam kondisi ini kita mengalami keruggian, namun jangan sampai hari ini kita kehilangan harapan.

Mau pandemi atau tidak. pandemi hanyalah faktor eksternal, diluar kemampuan diri kita. Bila hari ini kita sebagai wirausaha yang terdampak, artinya harus lebih yakin dan ngoyo untuk mendapatkan hasil.

Coba lihatlah di sekeliling kita. Betapa tambah ramainya orang yang jualan di pinggir pinggir jalan. Tidak hanya dari kalangan biasa. Jual sembako minyak, telur pun sudah kita temukan hari ini dengan bermobil bagus.

Artinya situasi memang sedang sulit. Berarti harus lebih super yakin dan super ngoyo. Seperti pepatah usaha tidak akan membohongi, kalau ikhtiar kita belum menghasilkan artinya bisa jadi sebagai tabungan yang pastinya akan dicairkanNya.

#jumatmubarok
#ikhtiar
#umkm
#yakin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *