SULITNYA MEREKRUT SDM BAGI UKM

Ya mengawali ngeblog saya akan sharing seputar salah satu problem utama bagi UKM yakni soal SDM. Kali ini bukan soal mindset dari pemilik usaha, namun pada curhatan pemilik usaha untuk merekrut karyawan atau tenaga kerja.

Beberapa minggu ini saya berkeliling dan bertemu para UKM. Ya saya sebut disini skala bisnisnya sudah UKM bukan mikro lagi mengingat omset dan asetnya sudah cukup besar dan mempunyai karyawan lebih dari tiga. Rata rata mereka mengeluhkan untuk merekrut tenaga kerja, terutama untuk di produksi. Padahal kalau mau jujur mereka mampu untuk mengaji lebih besar dibandingkan bila tenaga kerja tadi bekerja di industry atau toko/ counter.

Nah sebenarnya keengganan tenaga kerja untuk masuk ke sector UKM itu kalau kita cermati adalah gejala, bukan akar masalah. Mungkin ada problem mendasar atas sulitnya untuk merekrut tenaga kerja tadi. Tulisan ini mencoba untuk mengurainya secara sederhana.

Belum Adannya Kultur Kerja yang Kuat

Salah satu factor mengapa bekerja di UKM kurang bergengsi dn menarik adalah disebabkan oleh potret ownernya sendiri. Ya, ini sekaligus tamparan bagi para pemilik usaha dalam hal kepemimpinan dan manajerialnya.

Bisa jadi UKM tadi hanya focus di produksi dan memenuhi permintaan pasar, tanpa berfikir tentang kultur kerja yang seperti apa yang dibangun untuk membuat karyawan betah di tempat kerja. Bisa jadi tempat kerja yang kurang rapi dan bersih. Ataupun dari sisi penampilan kurang diperhatikan sehingga kurang menarik.

Jangan jangan hanya karena mengejar order, pemilik usaha lupa untuk membangun lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.

Kurang Memperhatikan Penampilan

Nah ini masih terkait dengan penyebab diatas. Setelah saya gali dari pemilik usaha tadi kenapa tenaga kerja lebih tertarik untuk bekerja di toko ataupun industry, ternyata penyebabnya bukan karena gaji atau honor. Kebanyakan justru disebabkan tenaga kerjanya tidak bisa macak alias paes atau dandan. He..he..

Kelihatannya sepele, kenapa banyak perempuan suka bekerja di konter hp, atau swalayan atau SPG meskipun gaji pas pasan, mohon maaf, karena mereka butuh untuk aktualisasi diri untuk dandan dan bertemu dengan orang orang.

Jadi kalau mereka bekerja di ruang produksi UKM yang pengap dan berantakan, Di gaji besar pun mereka akan ogah karena tidak bisa untuk dandan he…