STRATEGI KSATRIA RONIN MUSASHI

STRATEGI KSATRIA RONIN MUSASHI

Dalam sebuah survey yang dipublikasikan oleh majalah MIX 2020 tentang prilaku konsumen Indonesia ketika WHF masa pandemic ini ada 10 besar kegiatan yang dilakukan.

Saya coba rangkung mulai dari yang teratas adalah nonton TV di rumah sebesar 54 %, disusul nonton YouTube dan memasak sebesar 48%, menghabiskan waktu bersama orang tua sebesar 46%, disusul masing masing main games, berkebun, tidur, e-learning, baca buu dan nonton iflix atau Netflix.

Bila kita klasifikasikan dalam dua katagori faedah dan unfaedah maka akan terpetakan polanya masing masing mana perilaku yang masuk katagori faedah dan unfaedah. Silahkan diklasifikasikan sendiri data diatas.

Kali ini saya akan menulis untuk refleksi diri saya sendiri dan kawan kawan  tentang betapa ruginya bila kita diam dirumah, namun tidak menambah kapasitas maupun ibadah kita di bulan Ramadhan. Ini bukan berarti saya menafikkan buat kawan kawan yang memang harus keluar rumah memang harus bekerja maupun berwirausaha.

Menghadapi dampak covid-19 yang tidak menentu ini ada sebuah strategi yang diungkapkan oleh mas Teguh Sri Pambudi, seorang editor senior Majalah SWA dengan mengistilahkan strategi pedang Musashi. Saya coba bedah dengan perspektif lainnya.

Musashi yang bernama Miyamoto Musashi, atau Niten Doraku, merupakan filsuf, penulis, hingga ahli pedang hebat dari Jepang pada awal zaman Edo.

Namanya melegenda karena dia merupakan pengguna dua pedang yang terbilang unik pada masa itu, dan tak terkalahkan dalam 61 duel.

Apa kaitannya  Musashi dengan krisis covid-19 ini ?

Pertama, Meminjam filosofi musashi dalam pertarunganya, seperti diceritakan musashi adalah seorang Samurai yang kemudian menjadi seorang Ronin. Seorang ksatria Ronin yang tidak bertuan tentunya dalam posisi apapun ditengah kondisi ini kita tidak bisa mengandalkan pihak lain. Kepemimpinan kita benar benar diuji dalam kondisi krisis ini.

Sebagai wirausaha meskipun ada beberapa relaksasi sebagai stimulus yang diberikan oleh pemerintah, namun tanpaknya tantangan terbesar adalah memimpin diri kita sendiri melewati krisis ini.

Bila sebagai seorang samurai dia memiliki tuannya (daimyo), maka ketika daimyo nya meninggal ataupun kehilangan kehormatanan, sang samurai tadi akan disebut ronin. Secara harfiah ronin adalah ksatria yang tidak bertuan, seperti sebuah ombak yang akan menentukan jalan hidupnya sendiri.

Sama halnya kondisi saat ini, sebagai seorang wirausaha ditengah krisis ini rasanya seperti tidak mempunyai daimyo (tuan) dituntut untuk berjuang sendiri menghadapi perbagai dampak yang luar biasa dari covid-19 ini.

Kedua, Miyamoto Musashi merupakan penemu teknik pedang Nito-Ichi-ry, yang diceritakan seringkali menggunakan 2 pedang. Pedang yang pertama adalah pedang dengan ukuran panjang, dan pedang kedua adalah pedang dengan ukuran pendek.

Apa maksudnya ? menghadapi dampak covid-19 ini ada dua pendekatan yang mestinya kita gunakan.

Dalam konteks pedang pendek, bermakna jangka pendek yang mesti dilakukan untuk bertahan syukur syukur memenangkan pertarungan ini. Jangka pendek ini bisa kita maknai mereview kembali produk yang dibutuhkan oleh pasar dalam kondisi ini. Seperti sebuah bisnis yang kemudian pivot di katagori bisnis lainnya yang berbeda dengan core bisnis utamannya. Menjual apa saja yang penting bisnis bisa bertahan, agar karyawan bisa terus gajian bahkan THR an.

Begitupula bagi yang work from home, jangka pendek juga bisa dimaknai agar bagaimana dengan kondisi harus dirumah ini  tetap produktif dan sebagai kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas kita.

Sementara itu dalam kontes pedang panjang atau jangka panjang, kita mesti membaca kondisi pasca pandemic atau yang sering disebutkan dengan kondisi new normal.sebagai wirausaha kira kira  Tren tren apa yang mesti disiapkan untu menjawab kebutuhan di masa yang akan datang.

Termasuk menyiapkan rencana strategis pasca krisis agar tampil sebagai pemenang. Yang jelas banyak prediksi yang mengatakan kondisi besok akan sangat berbeda dengan kondisi sebelum terjadinya covid-19. Dalam hal ini model bisnis kita akan diuji untuk menjawab tantanggan yang berbeda yang memerlukan inovasi model bisnis.

Sepertihalnya saat ini UMKM yang dulunya offline dipaksa untuk melek online agar tetap bisa ngomset. Atau seperti cerita kawan kawan UMKM yang di kota Batu yang stok produknya melimpah, karena sangat terpukul dengan matinya sector pariwisaya. Sehingga beberapa kawan dari menginisiasi sebuah platform penjualan online dengan membuat web tukunuku.com.

Ya menyerah bukan pilihan, jadilah petarung layaknya Musashi yang tidak terkalahkan dalam 61 kali pertarunganya. Karena hari ini  tidak ada yang bisa diandalkan, kecuali diri kita sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *