Kemarin bertemu dengan seorang driver muda. Kebetulan kami menggunakan jasanya untuk mengantarkan tamu yang jauh jauh dari Timor Leste datang ke Surabaya untuk belajar kewirausahaan.
Usianya masih sangat belia. Namun sudah berani berumah tangga.
Lulusan SMK penerbangan di Juanda yang awalnya bercita cita bekerja di maskapai. Pernah ikut tes masuk di Garuda dan Lion air, namun ketika tes kesehatan terutama di bagian gigi ia tertolak dan tidak lolos.
Cita citanya berkarir di maskapai ia kubur dalam dalam. Mau melanjutkan kuliah juga tanggung.
Suatu ketika dia ikut seminar bisnis yang diselenggarakan oleh asosiasi pengusaha rental mobil. Dalam seminar itu diajarkan jurus jurus memulai usaha tour dan travel. Beruntung seminar itu mengajarkan cara yang benar, bahwa untuk memulai usaha travel jangan dahulu menggunakan leasing untuk membeli armada. Usahakan kalau belum punya armada meminjam dahulu punya mitra.
Ceritanya mungkin berbeda jika yang ia ikuti adalah seminar yang untuk memulai usaha, tidak apa apa menggunakan hutang.
Begitulah kira kira ilmu yang ia dapatkan. Sederhana namun langsung dipraktekkan. Sepulang dari seminar dia pinjam mobil ayahnya. Untuk dia putar menjadi jasa rental mobil. Ia cari pelanggan dari rekan rekannya yang kerja di Juanda. Pelanggan berdatangan dan ia mulai kualahan.
Akhirnya ia kumpulkan sahabat sahabat lamanya. Ada yang kerja di maskapai, di bank dan sebagainya. Ia tawarkan patungan usaha membuka jasa tour and travel. Targetnya bisa membeli dua mobil elf.
Terkumpullah sejumlah dana. Dan dia belikan dua mobil elf dengan nilai lebih dari 600 jutaan. Yang satu dia sopir sendiri dan bekerjasama dengan teman temannya.
Skema patungan usahanya cukup simpel. Targetnya selama tiga tahun bisa melunasi semuanya. Setiap bulan dia bergilir mencicil ke investornya dengan memberikan sedikit keuntungan. Begitu terus dia lakukan sampai cicilannya lunas hampir tiga tahun lamanya.
Ilmu dalam seminar betul betul dia pegang, karena kalau ketika memulai usaha misalkan dia pinjam ke leasing, maka ia beranggapan akan membuat semakin pusing untuk mencicil, belum lagi bunganya. Maka dia turuti sarannya, di awal memulai usaha tidak punya hutang.
Usaha rental mobilnya dia putar terus. Sebagian keuntungannya disimpan, kemudian diinvestasikan kembali.
Persis sebagaimana teori bisnis dari profit diambil free cash ya kemudian diputar menjadi aset dari aset menghasilkan omset, omset menghasilkan profit dan terus berputar menjadi siklus. Simpelnya re investasi sebanyak banyaknya dan diambil untuk kebutuhan sehari-hari secukupnya.
Pemuda tadi cukup memahami siklus ini, sehingga diusianya yang masih muda sudah bisa dibilang milyader. Bagaimana tidak selama 5 tahun menjalankan bisnis travel ini ia sudah memiliki 2 buah mobil elf, dan tiga buah mobil Hiace yang sebiji mobil aja harganya sudah diatas 400 juta.
Hebatnya lagi semuanya tanpa hutang dan dia masih menjadi driver untuk usahanya sendiri dengan sikap yang sangat sopan dan rendah hati.
Salut buat pemuda ini.