Indigofera

Indigofera

Saya baru tau jika daun daun kecil dari tanaman yang terkadang liar ini bisa menghasilkan warna biru untuk pewarna alam. Sahabat saya Nusa Amin, seorang pengusaha batik, mensempatkan mencarinya di kompleks pekuburan Tionghoa di Trowulan untuk bahan praktek membuat pasta warna alam beberapa waktu yang lalu.

Ya tumbuhan tersebut bernama indigofera. Para rekan rekan di penrajin batik dan kain warna alam menggunakannya untuk menghasilkan warna biru alami. Bahkan dari daun daun ini bisa mengghasilkan nilai ekonomis dengan direbus dan dibuat pastanya, yang harganya sekilo bisa sampai 90 ribu rupiah. kami juga menanamnya di pekarangan rumah di kediaman keluarga ibu Titiek di Dlanggu Mojokerto. berharap menjadi kebun percontohan untuk belajar membuat pasta indigo.

Proses pembuatannya pun terbilang sederhana, semua orang bisa melakukannya. Kami juga melakukan praktek sederhana membuat pasta indigo. Daun daun indigo beserta rantingnya direndam dengan air sejari selama semalam, kemudian airnya direbus dan diaduk aduk hinggga muncul biuh kehijau hijauan. Endapan dari air rebusan inilah yanggg menjadi pasta indigo. Yang barangnya laku dipasaran digunakan sebaggai warna alam bagi batik maupun kerjainan kain lainnya.

Beberapa pekan ini saya banyak dengan teman teman dai perkumpulan warna alam Indonesia. Saya bertemu dengan beberapa pengrajin batik warna alam asal Jombang seperti Cak Nurcholis, Cak Nusa Amin, maupun bertemu dengan salah satu pakar warna alam Cak Yudi, membersamai para pakar warna lama Ibu Ine, mas Roso serta penggusaha Tie Dye warna alam dengan brand Kanawida ibu Sancaya Rini. Dari sana saya banyak belajar dan memahami bahwa alam negeri ini sangat kaya untuk digunakan menjadi bahan pewarna alam alami.

Hampir semua tumbuhan dan daun yang mempunyai getah bisa digunakan untuk pewarna alam. Dan uniknya warna ala mini memppunyai segmen atau pasar tersendiri. Dan harga untuk sebuah produk dengan warna alam akan mempunyai keunikan dan harga yang khusus dibandingkan dengan pewarna sintetis. Sepotong kain batik misalnya, jika mengggunakan warna sintetis harga dikisaran 200 ribuan. Namun dengan warna alami ini cak Nur bisa menjual sepotong dengan harga 800 ribuan

Lewat program Rumah Muda Terampil ini. Indonesia Business Links yang didukung oleh Acenture Indonesia mengenalkan teknik pewarnaan dengan menggunakan warna alami kepada anak anak muda. Karena bagi anak muda semakin sedikit yang terjun dalam industry kreatif ini. Padahal potensi usaha berbasis warna alam ini sanggat besar, tidak hanya pada kerajinan kain seperti batik, tie dye maupun ecoprint namun jugga menyediakan aneka bahan warna alam seperti pasta indigofera ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *