Filosofi Jaran

Ada seorang penunggang kuda yang tengah putus asa. hingga sampai pada titik nadzir karena beban hidupnya yang tidak kunjung berubah, ia akhirnya memutuskan untuk membunuh kudannya.

Maka digalinya lubang besar untuk mengubur hidup hidup kudannya. Setelah dirasa cukup, akhirnya dijatuhkan kudannya ke dalam lubang. Seketika jatuhlah kudannya ke dasar lubang, kemudian berlahan dia ambil cangkul dan menimbunnya dengan tanah bekas galian

Secangkul demi secangkul, tanah dilemparkan kebawah. Namun kuda terus bergerak dan tidak tinggal diam. Semakin dilemparkan tanah, justru kudannya semakin naik keatas lubang, hingga akhirnya kuda tadi bisa naik dan berlari.

Ya, mungkin anda pernah mendengar cerita diatas. Apa jadinya jika kuda tadi diam saja, ketika ditimbun tanah ?  mungkin kuda tadi akan mati terkubur hidup hidup.

Sama dengan diri kita. Ketika tengah dirundung masalah dan beban hidup, namun kita tetap diam dan tidak melakukan ikhtiar apa-apa, Bisa jadi masalah tadi akan tetap ada dan tidak dibukakan pintu solusi.

antara masalah dan solusi sebenarnya satu paket. Dalam setiap masalah, sudah disiapkan solusi bagi orang orang yang mau bergerak dan tidak tinggal diam.

Sebagaimana postingan saya beberapa waktu lalu tentang kegelisahan ribuan warga nelayan pantura dan ribuan pekerja sektor yang terimbas akan dilarangnya cantrang atau payang oleh kementerian kelautan, mereka tidak tinggal diam.

Ribuan nelayan melakukan aksi baik sebelumnya di Lamongan, maupun yang kemaren bersama aliansi nelayan seluruh Indonesia akhirnya melakukan aksi ke istana presiden. Akhirnya aksi dan doa mereka terkabul. pemerintah akirnya memenuhi tuntutan nelayan untuk membolehkan penggunaan payang atau cantrang hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada para nelayan yang berdemo di depan Istana Merdeka.  Apa yang terjadi jika mereka diam saja ? tentu ceritannya akan lain.

Ya menasehati diri sendiri dan juga kita semua. diam tidak melakukan apa -apa tidak akan menyelesaikan masalah. selagi masih punya kesempatan untuk bergerak bergeraklah. karena Allah tidak akan merubah keadaan tanpa kita mau melakukan perubahan.

Salam FT