Bagaimana Menciptakan Momentum

Bagaimana Menciptakan Momentum

Kita tidak  tau kapan momentum itu datang, namun kita bisa menyiapkan kapasitas kita untuk siap manakala mendapatkan kesempatan datangnya momentum tersebut.

Baca juga Menemukan Pola Bisnis | (cakfahmi.com)

Momentum awalnya dari sebuah rumus fisika yang ditulisĀ  p= mxv dengan keterangan p = momentum (kg.m/s)m m = massa benda (kg) dan v= kecepatan benda (m/s). Ilustrasi sederhananya adalah Kekuatan gerak yang ada pada benda dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu massa dan kecepatan si benda. Sepertihalnya sebuah mobil yang melaju tinggi dengan bobot yang berat akan memiliki kekuatan yang besar untu menghancurkan benda yang ditabraknya. Istilah tersebut kemudian diadopsi dalam Bahasa Indonesia dengan membuat istilah momentum sebagai waktu yang tepat.

Dalam digital seperti ini sepertihanya bagaimana munculnya sebuah konten yang viral bisa jadi momentum viral itu tidak datang secara tiba tiba, namun dibangun dari konsistensi untuk terus menerus memposting konten.

Kerja keras, terus belajar dan praktek dalam yang secara konsisten dilakukan untuk membuat konten yang akhirnya membuat sebuah konten menjadi viral, atau menemukan momentumnya. Dan menariknya itu bisa dialami oleh siapa saja dengan berbagai latar profesi.

Coba kita tengok yang viral platform distribusi digital seperti tik tok bukan melulu didominasi oleh artis, namun seorang pemadam kebakaran, seorang perenang, seorang tuang somay pun bisa viral menjadi influencer. Tinggal bagaimana mengemas konten yang konsisten bertemu dengan momentum yang tepat.

Apakah momentum bisa diprediksi kedatangannya ? tentunya sulit memprediksi datangnya sebuah momentum. Namun yang lebih pentiing sebaiknya menyiapkan kapasitas diri untuk menjemput momentum tersebut.. Ada yang mengatakan keberhasilan adalah ketika kemampuan bertemu dengan waktu yang tepat.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendatangkan momentum tersebut.

  1. Terus Bangun Kapasitas

Membangun kapasitas berarti terus belajar, selalu ingin tau tidak cepat berpuas diri. Terus mengasah ketrampilan diri secara konsisten di bidangnya. Sehingga di bidang tersebut kita mempunyai ketrampilan diri yang terbaik. Istilahnya teori ketrampilan 10.000 jam terbang benar benar dilaksanakan untuk membangun kapasitas diri ini.

Cara terbaik untuk membangun kapasitas diri salah satunya disamping belajar kepada sumber sumber sekunder sepertihalnya buku, video maupun media pembelajaran lainnya. Adalah belajar kepada pengalaman atau langsung praktek menjalankan bidang tersebut, dengan terus mengasah ketrampilannya.

Misalkan anda seorang pedagang maka cara meningkatkan kapasitas diri adalah terus mengasah ketrampulan jualannya, ketrampilan negosiasiasi maupun ilmu dagangnya dengan belajar kepada pedagang yang telah sukses.

Begipula misalkan sebagai seorang trainer ukm handal, maka cara terbaik belajar adalah ikut megang kepada seorang trainer ukm dan terus mengasah dan meningkatkan ketrampilannya kepad media media pendukung.

  • Bangun Personal Branding

langkah ini membutuhkan proses yang tidak sebentar. Membangun personal branding membutuhkan waktu. Kita ingin dikenal sebagai apa ? demikian sederhannya personal branding. Menyambungkan ungkapan diatas, tentunya orang akan mengenal dari profesi kita, bisnis kita ataupun konten apa yang sering kita posting.

Anda ingin dikenal sebagai pengusaha apa ? ataupun profesi semacam konsultan bisnis, pegiat umkm, fasilitator, pendamping umkm ataupun trainer dan fasilitator di era digital ini tergantung dari status apa yang anda bagi, dengan siapa anda berinteraksi, konten apa yang anda share serta setiap interaksi yang dibangun di media social.

Momentum seringkali datang ketika orang lain tau citra diri atau personal branding kita sehingga memberikan rekomendasi atas apa yang kita bangun. Personal branding ini akan lebih kuat ketika kita sudah memiliki reputasi yang baik dibidangnya. Reputasi adalah karya ataupun pekerjaan yang telah dilakukan dan memberikan kepuasan bagi pelanggan.

  • Gunakan leverage

Itulah kenapa seringkali untuk menggapai keberhasilan membutuhkan pengungkit atau leverage. Ibarat sebuah mobil ketika harus ganti ban, tidak cukup mengandalkan tenaga sendiri untuk mengganti namun membutuhkan dongkrak atau pengungkit untuk memudahkan pekerjaan. Sama halnya dengan keberhasilan, supaya kapasitas diri kita bertemu dengan momentum yang tepat, maka untuk mempercepatnya membutuhkan daya ungkit atau leverage.

Leverage ini bisa jadi adalah modal social yang lama dibangun dalam memberikan kebermanfaatan kepada orang lain. Daya ungkit juga bisa bermakna kita mengendari sebuah kendaraan yang besar yang kita naiki, atau tokoh atau orang sukses yang menjadi mentor kita. Atau barangkali teman teman ikut pelatihan bisnis yan berbayar mahal supaya bisa punya akses dan networking orang orang yang benar benar serius rela mengeluarkan budget untuk belajar, atau ikut komunitas yang didalamnya ada orang orang hebat, Itu semua demi menemukan pengungkit tadi. Yang jelas untuk mempercepat menemukan momentum itu terkadang membutuhkan pengungkit.

Itulah kenapa dalam dunia pemasaran online sering menggunakan endorse dari seorang influencer. Sama halnya kerja pengungkit, orang yang sudah punya basis massa dan follower aktif akan lebih punya pengaruh terhadap produk yang kita promosikan.

Ibarat sebuah wadah, maka kapasitas diri adalah sebagai sebuah wadah untuk menampung datangnya momentum, sementara momentum sering kali datang tidak diduga datangnya dan tergantung sebesar apa wadah kita dalam menampung momentum tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *