Pernahkah anda mendengar istilah diatas ? bagi para pengusaha maupun pebisnis mungkin masih asing dengan istilah tersebut, apalagi di dunia konsultan bisnis dan pemberdayaan UMKM tentunya amat jarang mendengar istilah tersebut. Saya akan menjelaskan dengan sebuah ilustrasi dibawah
Saya punya seorang sahabat yang baru memasuki suatu katagori bisnis yang katakanlah relatif baru , kurang dari lima tahun. Namun di katagori bisnis ini bisa dikatakan beliaunya lebih populer dan mengalahkan senior senior yang sudah puluhan tahun di sector ini.
Padahal sebelumnya beliaunya nyaris kurang dikenal dalam katagori bisnis ini. Karena berkecimpung dengan sector yang lain selama puluhan tahun.
Namun dalam beberapa kali saya berinteraksi dengannya, ia mengatakan bahwa sector yang saat ini digelutinya adalah yang menurutnya paling menjanjikan.
Mungkin inilah rahasia yang menjadikan dirinya bisa cepat beradabtasi dan belajar cepat untuk menemukan pola keberhasilannya. Apakah itu ?
Sebelum menjawabnya, dalam skala global saya teringat tentang prinsip yang dikembangkan oleh Deng Xiaoping pada akhir tahun 70an yang menjadikan China yang dahulu yang identik dengan kemiskinan, meloncat menjadi raksasa dunia hari ini.
Dengan rata rata pertumbuhan PDB sebelum pandemic selama 30 tahun terakhir sekitar 9,8 persen. Lebih tinggi dari rata rata PDB dunia yan hanya sekitar 3 persen.
Inilah tipping point yang menjadikan China menjadi raksasa dunia yakni dengan prinsip Gaige Kaifang ( Reformasi dan keterbukaan) yang begitu mengakar dan menjadi spirit perubahan China.
Gaige adalah melakukan reformasi besar besaran yang menjadi penghambat kemajuan dengan konsep system empat pilar modernisasi dibidang pertanian, industry, teknologi, dan pertahanan.
Terlepas dari keberhasilan China dengan Kebijakan ekonominya yang dikuasai partai Komunis China, Kalau kita Tarik dalam konteks personal jika kondisi hari ini dalam diri belum ada perubahan, maka bisa jadi perlu direformasi hal hal yang menjadi penghambat diri untuk maju dan berkembang.
Bisa jadi dari pola pikir, sikap maupun kebiasaan yang menghambat kemajuan. Mungkin sudah merasa senior, sehingga malas untuk belajar dan menerima perubahan. Perubahan adalah keniscayaan bila tidak mau tertinggal oleh zaman. tidak ada yang suksesnya abadi.
Sementar itu Kaifang atau keterbukaan adalah membuka diri dan mengosongkan sebagian gelas untuk menerima perubahan dan perkembangan. Artinya disini adalah terus belajar. mempelajari hal hal baru yang mungkin akan berguna bagi pengembangan diri kita. Tidak menutup diri dan adaptif terhadap perubahan.
Terus belajar hal hal baru dan melakukan inovasi.
Dalam konteks pribadi adalah mengosongkan pikiran (open mind) , berfikiran positif dan terbuka ketika ada ilmu atau hal baru positif yang masuk, terus belajar dan mengembangkan kapasitas diri.
Belajar lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas tanpa perlu sibuk untuk berfikiran negative terhadap pesaing.
Bila orang lain katakanlah membutuhkan proses belajar lebih dari 10 tahun, maka dalam konteks spirit kaifang kita memaksa diri belajar melebihi dari cara belajar orang biasa. Proses yang 10 tahun dipercepat tanpa mengurangi kualitas mungkin hanya sekitar separohnya.
Bekerja lebih cerdas dan lebih baik dibandingkan dengan yang lain.
Tidak cepat berpuas diri terhadap suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan, mau menerima masukan dari yang lain, serta terus mengasah dan meningkatkan kompetensi hingga setiadaknya mendekati level yang sudah puluhan tahun bekerja dibidang tersebut.
Energy positif yang dibangun ini akan memberikan dampak luar biasa, dibandingkan kemudian sibuk untuk takut tersaingi dengan yang lain.
Saya juga mengenal baik seorang yang menjadi guru saya dalam dunia pemberdayaan kemudian terjun ke dalam dunia bisnis. Tidak mudah untuk pindah haluan dari dunia sosial ke dunia bisnis apalagi sebagai pemain baru dibidang yang sebelumnya belum pernah beliau geluti.
Namun kira kira dengan prinsip Kaifang Geige ini beliau belajar lebih cepat dan totalitas untuk mempelajari sector ini dan melakukan perubahan perubahan yang cepat terhadap pola tradisional yang selama ini berjalan di sector bisnis ini.
Untuk menjadi pemain dalam katagori sector yang sama tidaklah mungkin untuk bekerja melakukan sendiri, namun membutuhkan kolaborasi dan bermitra dengan pemain yang sudah lama dan sudah besar.
Maka ketika akhirnya beliau memutuskan untuk memulai bisnis tersebut, belajarlah beliau kepada pemain pemain yang sudah besar dan mapan. Hingga akhirnya saat ini beliau menjadi salah satu pemain di katagori bisnis itu yang cukup diperhatikan.
Jadi bila kita merasa bisnis kita begini begini saja, bisa jadi mungkin mitra dan pesaing kita belajarnya lebih keras, actionnya lebih ngegas, sinerginya lebih cadas dan dolannya lebih jauh sambil ngopinya lebih pahit.